Kelas : 3EB22
Tugas 2
Bahasa Indonesa 2 #
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah
penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil
kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu
masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. Catatan bagaimana
penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar
dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi
kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar..Penalaran induktif dapat
berbentuk generalisasi, analogi, dan kausal.
1. Generalisasi
Merupakan penarikan
kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada.
Dibagi menjadi 2 :
a. Generalisasi Sempurna / Tanpa loncatan induktif
* Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.
Contoh :
- Sensus Penduduk.
- Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, baja memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jadi, jika dipanaskan semua logam akan memuai.
b. Generalisasi Tidak Sempurna / Dengan loncatan induktif
Fakta yang digunakan belum
mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh : Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa
mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.
2. Analogi
Merupakan penarikan
kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya
membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan
yang ada di tiap bagiannya.
Tujuan dari analogi :
- Meramalkan kesamaan.
- Mengelompokkan klasifikasi.
- Menyingkapkan kekeliruan.
Contoh :
Ronaldo adalah pesepak bola.
Ronaldo berbakat bermain bola.
Ronaldo adalah pemain real madrid.
3.Kausal
Hubungan Kausal adalah penalaran
yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam-macam hubungan kausal :
1. Sebab-akibat : Peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari peristiwa tersebut.
1. Sebab-akibat : Peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari peristiwa tersebut.
Contoh: Jumlah kendaraan di Jakarta semakin bertambah, akibatnya
kemacetan pun semakin parah.
2. Akibat-sebab : peristiwa yang dianggap sebagai akibat dari
sebab peristiwa tersebut yang mungkin telah menimbulkan akibat.
Contoh: Banjir di ibu kota disebabkan kurang baiknya sistem drainase di
kota ini.
3. Akibat-akibat : akibat dari akibat yang lain tanpa menyebut
sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh: Ayah melihat nilai ulangan kakak menurun, sehingga ayah
beranggapan bahwa nilai ulangan adik juga ikut menurun.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar